Pages

  • Home
  • Experience
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook linkedin twitter youtube
Izzulhaq Al Ma'ruf
    • TELADAN
    • MOTIVASI
    • EXPERIENCE
    • BOOK
    • CORETAN

    Ilustrasi : Piper

    Manusia merupakan makhluk Tuhan yang sempurna. Makhluk yang dibekali akal pikiran dan hawa nafsu. Manusia diciptakan Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan yang mana sebagai karakterisitik dan identitas tiap-tiap manusia. Kelebihan manusia merupakan aset dan potensi yang harus dikembangkan, sedangkan kekurangan merupakan hal yang tidak bisa dihilangkan, melainkan dapat dikurangi dan ditutupi dengan potensi yang dimiliki. Kita tidak dapat menafikan bahwa setiap manusia memiliki potensi luar biasa, namun terkadang potensi tersebut tidak disadari bahkan tidak diketahui. Kita pasti ingin mengetahui apa potensi yang kita miliki. Namun apakah potensi akan muncul begitu saja tanpa proses yang panjang?

    Belajar dari film pendek buatan Disney yang berdurasi kurang lebih enam menit “Piper” yang menceritakan burung Sandpiper di California yang dapat melawan rasa takutnya dengan terjangan ombak. Di hari pertama burung kecil belajar mencari makan, ia tergulung ombak sehingga membuatnya trauma, takut dengan air dan memutuskan untuk tidak beranjak dari sarang dan mendekati pantai lagi. Namun karena lapar, keesokan hari burung Piper ini memaksakan dirinya untuk keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dengan ketakutan dan trauma yang masih membayangi, burung Piper ini secara tidak sengaja melihat, belajar bagaimana cara Kelomang mencari makan dan menghindari terjangan ombak. Dengan pembelajaran luar biasa yang didapat, burung Piper ini sudah tidak takut dan trauma dengan ombak bahkan burung ini bisa berbagi makanan dengan kawanan Sandpiper dan terus mengumpulkan makanan hingga menjelang sore. Sebuah pesan berharga yang dapat diambil dari film Piper ini adalah kita sebagai makhluk yang berakal pikiran tidak diperkenankan untuk berhenti beradaptasi dan berusaha dalam menjalani kehidupan. Sekali dan dua kali takut itu biasa, namun jangan membuat ketakutan terus membayangi kita. Terkadang belajar dari apa yang kita amati di lingkungan dan meniru cara orang lain itu perlu. Jadi, jangan kekang diri kita dengan keterbatasan, jangan batasi diri kita untuk belajar dari lingkungan dan jangan menyerah dalam beradaptasi dan berusaha.

    Selain dengan melawan rasa takut yang kita miliki, dalam menggali potensi kita harus membiasakan diri dengan tiga aspek dapat diketahuinya masa depan seseorang. Tiga aspek tersebut adalah buku yang dibaca, seseorang yang ada di sekelilingnya dan sejauh mana dalam berpergian. 

    Buku merupakan sumber ilmu, sumber pengetahuan, dan sumber wawasan. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin banyak pengetahuan yang didapat. Semakin banyak pengetahuan yang didapat maka semakin luas pemikiran dan wawasan seseorang. Kita dapat menjamin bahwa seorang yang sukses tentu tidak melupakan buku dalam hidupnya. Mari sejenak kita melihat orang-orang yang ada disekitar kita. Apakah orang yang mendedikasikan buku dalam hidupnya sama dengan orang yang jarang membaca bahkan membuka buku? Tentu tidak. Perbedaan yang dapat dilihat adalah  segi intelektualitas. Seorang yang mendedikasikan buku dalam hidupnya akan memiliki wawasan dan pemikiran yang luas, sedangkan seorang yang jarang membaca buku tentu tidak akan memiliki wawasan seluas orang yang mendedikasikan buku dalam hidupnya. Namun apa semua buku sama? Tentu tidak juga. Genre dari buku sangat beragam. Oleh karena itu, untuk menambah wawasan dan pemikiran kita, biasakan untuk membaca buku  yang dapat membuka mata,  wawasan dan meralat apa yang sudah kita ketahui yang itu merupakan pengetahuan yang kurang benar. 

    “Jo takon songko wong siji takono kancane, kerana saktemene kanca manut kang ngancani”

    Syiir ‘Alala tersebut menjadi salah satu indikator seseorang dapat diketahui masa depannya. Orang-orang disekeliling kita baik itu teman, komunitas dan apapun itu akan menentukan masa depan kita. Masih hafal dengan hadits Nabi yang menjelaskan tentang ini? Seseorang yang berteman dengan tukang minyak wangi maka secara tidak langsung kita akan wangi, sedangkan dengan berteman dengan pandai besi maka secara tidak langsung juga kita akan ikut berbau gosong. Percaya atau tidak bahwa dengan kita sering bersama dan berkumpul dengan orang-orang sukses maka secara tidak langsung akan memotivasi kita untuk melebihi kesuksesannya. Namun dengan kita juga tidak boleh melupakan orang-orang sekitar termasuk orang yang lebih rendah dari kita baik dari segi jabatan, pendidikan dan sebagainya. Dengan berkumpul dengan orang yang lebih rendah akan menambah rasa syukur kita atas apa yang Allah anugerahkan. Hal terpenting dari semua itu adalah berusahalah untuk terus berkumpul dengan orang-orang baik, orang-orang sukses, dan orang-orang yang dapat menuntun kita pada kebaikan dan kesuksesan.

    Berbeda ndak sih orang yang telah sukses mengunjungi berbagai tempat dibandingkan dengan orang yang hanya di rumah saja?

    Indikator terakhir dapat diketahuinya masa depan seseorang adalah sejauh mana seseorang itu dalam berpergian. Dengan mengunjungi banyak tempat berbeda, secara tidak langsung kita telah mempelajari hal-hal baru, baik itu infrastruktur, kehidupan sosial, bahasa dan pengetahuan baru lainnya. Oleh karena itu, semakin beragam tempat yang kita kunjungi maka semakin luas pula wawasan kita yang mungkin belum diketahui orang lain.

    Dengan membiaskan diri kita dengan tiga aspek tersebut maka kita secara langsung telah menata masa depan kita. Kita membiasakan membaca buku wawasan baru sehingga membuat pola pikir kita terbentuk. Kita membiasakan berkumpul dengan orang-orang sukses sehingga mencambuk kita untuk mencapai kesuksesan. Kita membiaskan berpergian sehingga menambah wawasan akan struktur sosial tempat yang kita kunjungi. Namun kesekian dari pembahasan tersebut adalah modal dalam menggali potensi. Lalu bagaimana cara kita menggali potensi kita?

    1.       Mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Terus mendekat kepada Allah SWT dan tidak berhenti berharap. Allah akan mengetahui hambaNya yang sungguh-sungguh dan membukakan hidayah bagi orang-orang yang tidak berhenti berharap padaNya.

    2.      Fokus pada keahlian yang kita miliki

    Kita tidak dapat menolak bahwa semua makhluk Tuhan diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan. Keahlian merupakan wujud konkret dari kelebihan yang dimiliki seseorang. Sehingga tidak mungkin seseorang hidup tanpa keahlian meskipun itu kecil. Keahlian juga dapat diartikan sebagai salah satu potensi sehingga dengan kita terus memfokuskan diri pada keahlian kita maka kita secara tidak langsung menggali potensi yang kita miliki.

    3.       Menyusun strategi

    Banyak jalan menuju roma, banyak strategi pula yang dapat ditempuh seseorang dalam mewujudkan cita-cita. Strategi yang tepat akan membawa kita pada tujuan yang kita inginkan.

    4.       Memaksimal peran

    Kita hidup di dunia dengan menjalani sebuah peran yang dianugerahkan Allah. Peran yang sedang kita jalani sekarang harus benar-benar kita nikmati, jalani dan kita pelajari secara maksimal. Jangan sia-siakan peran kita saat ini karena tidak akan ada kesempatan kedua atau orang kekinian menganggapnya “Limited Edition”. Anggap peran yang sedang kita lakukan adalah jalan kita menuju tujuan yang kita harapkan. Tentu kita tidak akan menyia-nyiakan bukan? 

    Sebuah penghargaan yang berharga atas kelebihan dan kekurangan yang Allah berikan kepada hambaNya. Dengan kelebihan, seorang hamba akan memaksimalkannya dan menjadikannya potensi dan keahlian yang dimiliki. Dengan kekurangan, seorang hamba akan tetap bersyukur atas anugerah Allah dengan tidak meninggikan hati dan merendahkan orang lain. Potensi sebagai wujud dari kelebihan yang dimiliki seseorang terkadang belum diketahui oleh sebagian besar individu. Alasan yang mungkin melatar belakangi ini adalah rasa takut serta tidak mau beradaptasi dan berusaha. Banyak sekali mereka yang masih takut untuk keluar dari zona aman dan nyaman mereka sehingga terkesan seperti dimanjakan. Namun semua orang juga memiliki tujuan dan cita-cita. Alasan inilah yang seharusnya mampu membangkitkan seseorang untuk melawan rasa takut, terus berusaha dan beradapatasi, tidak membiarkan diri kita dalam keterbatasan, dan keluar dari zona aman dan nyaman untuk meraih ribuan prestasi.







    Continue Reading


    Source : https://cdn.brilio.net/news/2016/04/21/56202/10-ilustrasi-ini-bedakan-karakter-calon-sukses-dan-calon-gagal-1604215.jpg

    “Berhadapan dengan tantangan, bukanlah hal baru bagi seorang pemimpi”

    Semua orang tentu memiliki mimpi dan impian. Semua orang tentu menginginkan impiannya terwujud. Namun kebanyakan orang memiliki impian tanpa tahu bagaimana  cara merealisasikannya dan yang lebih parah lagi, tidak tahu bagaimana cara memulai meraih impian tersebut. Mereka kadang bercermin pada kesuksesan orang lain dan berharap memiliki kesuksesan yang sama. Padahal impian yang besar berawal dari tekad yang besar. Dengan tekad yang besar, kita akan  termotivasi untuk mewujudkan impian yang besar pula.

    Tekad merupakan keinginan yang besar yang diringi dengan kesungguhan. Bertekad bukan berarti hanya mengucapkan “Saya bertekad” di lisan saja, melainkan menancapkan keinginan besar kita dengan dilandasi kesungguhan dan usaha yang nyata. Bersungguh-sungguh berarti tidak main-main dalam berproses meraih impian. Usaha nyata berarti tidak melakukan hal sia-sia untuk mewujudkan impian. sehingga dapat dikatakan bahwa Tekad yang besar berbanding lurus dengan kesuksesan. 

    Kita tentu pernah berpikir tentang kesesuaian impian dengan kondisi kita. Apakah impian itu sesuai dengan passion kita? Apakah impian itu dapat didukung oleh lingkungan? Dan apakah saya mampu dengan impian itu? Dengan problematika seperti itu, kita harus menganalisisnya dengan SWOT (Strength, Weekness, Opportunities, Threat). Kita harus menganalisis kelebihan kita sebagai modal utama dalam meraih impian. Kita harus menganalisis kekurangan kita sebagai pacuan untuk menguranginya dan menutupinya dengan kelebihan-kelebihan kita yang lain. Kita harus mengetahui peluang sebagai dukungan untuk kita dalam meraih mimpi, serta kita harus mengetahui ancaman sebagai tantangan bagi kita untuk melawannya. Sehingga dengan terjawabnya 4 persoalan tersebut, maka dapat terjawab pula pertanyaan “Apakah impian itu sesuai dengan kita?”.

    Dalam perspektif Agama, bertekad dapat dikatakan dengan “Tawakkal”. Kita tahu bahwa tawakkal adalah berserah diri kepada Allah. Apakah ini berarti kita berserah diri dengan diam tanpa usaha? Bukan seperti itu.  Inti dari tawakkal adalah berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar maksimal. Sehingga setelah kita berikhtiar maksimal, Allah lah yang menentukan apakah impian kita akan terwujud. Kita semua percaya bahwa semua impian akan terwujud. Semua impian akan tercapai. Namun kembali lagi, Allah Sang Good Planner. Allah yang berhak menentukan kapan impian itu akan terwujud. Bisa jadi itu tidak baik untuk kita, namun itu baik bagi Allah. Begitupun sebaliknya. Jadi intinya, kita harus benar-benar bertawakkal kepada Allah atas segala sesuatu.

    Dalam SWOT disebutkan “Threat” yang berarti ancaman. Tentu dalam berproses meraih mimpi, banyak sekali ancaman yang datang yang biasanya dapat menyurutkan semangat dalam meraih tujuan, baik itu internal maupun eksternal. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemalasan sering sekali melanda kita, yang kadangkala membuat kita sejenak melupakan mimpi kita. Namun kita harus tetap fokus menatap impian kita. Kita harus sadar bahwa disaat kita sedang bermalas-malasan, maka saat itu lawan-lawan kita sedang rajin dan tekun. Kadangkala kita terlalu percaya diri dan ambisius dalam meraih mimpi. Padahal dengan kita terlalu berambisius, kita akan merasa lebih terpuruk ketika impian itu tertunda. Kita harus memiliki landasan ideal yaitu “kegagalan bukanlah suatu kehancuran melainkan suatu impian yang tertunda”. Sehingga ini akan membuat kita termotivasi untuk belajar dari kekurangan-kekurangan dan menyiapkan usaha berkali lipat dari sebelumnya.

    Bismillah.. Semua impian akan terwujud. Kita percaya Allah Sang Best Planner. Yang menjadi tugas kita adalah bertekad kuat diiringi kesungguhan dan usaha nyata. Kita harus menghadapi segala tantangan dan rintangan. Kita harus melawan rasa malas. Kita harus bersiap untuk menghadapi masa depan gemilang. 

    There is always a light in tunnel.-

    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Total Pengunjung

    About Writer

    Photo Profile
    Izzulhaq Al Ma'ruf

    6th Semester Physics Student of Universitas Gadjah Mada, awarded as Most Outstanding Student of FMIPA UGM, who has interest in social science project and material physics. In Future, will be a material scientist and create a social science community for my hometown and nation. Read More







    Follow Us

    • facebook
    • twitter
    • bloglovin
    • youtube
    • pinterest
    • instagram

    Labels

    Artikel Beasiswa Coretan Esai Idul Adha Motivasi Muda Anjuk Ladang Pengalaman Resume Tanoto Teladan Tips dan Trik UGM

    recent posts

    Blog Archive

    • Agustus 2020 (1)
    • Juli 2020 (1)
    • April 2020 (1)
    • Juli 2019 (1)
    • Desember 2018 (2)
    • September 2017 (1)
    • Agustus 2017 (1)
    facebook Twitter instagram pinterest bloglovin google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top