Impian Tak akan Selalu Menjadi Impian
![]() |
Logo Program Siswa Mengenal Nusantara (sebelum perubahan) |
Indonesia
merupakan sebuah negara kepulauan yang berdiri di kawasan khatulistiwa dengan
pesona keanekaragaman serta pemandangan yang menakjubkan. Jika kita ingin
menghitung kebudayaan serta pesona Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke,
tentu kita tidak akan sanggup mewujudkan keinginan itu. Atas dasar itulah, Kementerian
BUMN menyelenggarakan sebuah program
hebat “Siswa Mengenal Nusantara 2017” yang akan memperkenalkan keberagaman
kebudayaan serta pesona Indonesia kepada para generasi muda selaku agent of
development. Tentu tidak ada yang tidak tertarik dengan program tersebut,
termasuk saya. Saya Moch. Izzul Haq Al
Ma’ruf lahir di Nganjuk, 28 Januari 2000. Meskipun berasal dari keluarga dengan
keterbatasan ekonomi, namun keterbatasan ini tidak membuat saya terbatasi.
Justru lebih memotivasi saya untuk terus berkarya menggapai cita-cita. Saya
bersekolah di SMAN 1 Tanjunganom, sebuah sekolah yang telah menyandang gelar
Adiwiyata Mandiri tahun 2016, dengan visi sekolah “Beriman dan Bertaqwa,
Berkepribadian Luhur, Berprestasi, Terampil dan Berwawasan Lingkungan”. Visi
sekolah bukan hanya sekadar ungkapan, melainkan sebuah harapan dan cita-cita. Mewujudkan
visi sekolah merupakan sebuah tanggung
jawab. Tanggung jawab itulah yang memotivasi saya mengikuti program Siswa
Mengenal Nusantara tahun 2017.
Saya pernah membaca sebuah ungkapan dari Bung Karno yang sangat memotivasi
“Apabila ingin mutiara, maka harus berani terjun di lautan dalam”. Apa hikmah
yang dapat diambil dari ungkapan tersebut?, jawabnya adalah banyak hal yang
dapat kita petik. Untuk menggapai cita-cita, kita harus berani mengambil resiko
yang tidak kecil. Rintangan, halangan serta kegagalan tentunya akan terus
berjalan mengiringi kita. Apabila di dalam diri kita masih ada rasa malu
dan takut untuk berbuat sesuatu, maka hasilnya adalah malu dan takut itu
sendiri. Tuhan telah menakdirkan kita pada suatu hal, namun hal itu tak akan
pernah terwujud jika kita hanya diam tanpa usaha. Dengan semangat “Man Jadda
Wajada”, saya telah membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak akan
membuat kita terbatasi untuk meraih ribuan prestasi. Dengan kegigihan usaha, hal
yang menurut saya hanya sebuah impian, kini menjadi sebuah kenyataan. Saya dapat
meraih NUN tertinggi se Kabupaten Nganjuk pada tahun 2015. Pencapaian yang
mungkin menurut sebagian orang mustahil didapatkan oleh seorang anak dengan
keterbatasan ekonomi, namun saya dapat mematahkan opini mereka dengan
pencapaian ini. Saya percaya tidak ada hasil yang mengkhianati usaha dan saya percaya
Tuhan akan selalu menyertai di setiap
langkah kita.
Alhamdulillah,
saya diberi kesempatan oleh sekolah untuk mengikuti seleksi Siswa Mengenal
Nusantara 2017. Sebuah kesempatan yang
tidak semua siswa dapat memilikinya. Saya sangat antusias mengikuti program
tersebut karena di samping mewujudkan visi sekolah, ini merupakan sebuah
perwujudan bakti saya terhadap negeri tercinta ini. Membangun jiwa kompetisi
serta kerja keras merupakan salah satu alasannya. Saya bertekad untuk mengikuti
program Siswa Mengenal Nusantara 2017 karena tentunya sebuah pengalaman berharga
akan tercipta melalui keikutsertaan saya dalam program tersebut. Pengalaman
berharga akan keberagaman Nusantara akan memupuk rasa percaya diri kita sebagai
bangsa yang besar. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang percaya akan
kekuatan dirinya. Saya percaya keberagaman Indonesia tidak akan membuat kita
berbeda, melainkan membuat kita berdiri kokoh di atas perbedaan itu. Dengan
semangat kerja keras, doa orang tua serta ridho Tuhan, saya yakin impian tak akan
selalu menjadi impian. Mengikuti program
Siswa Mengenal Nusantara 2017 merupakan impian saya, semoga impian itu menjadi
sebuah kenyataan. Amin.