Perjalanan Impian Siswa Mengenal Nusantara 2017
Agustus 24, 2017
Keragaman Nusantara Ciptakan Kesatuan Indonesia
Indonesia
merupakan negara yang indah, dihiasi
dengan kekayaan alam dan budaya. Kekayaannya tersebar luas di 17.058 pulau dari
Sabang sampai Merauke, dengan
keragaman dan keunikan yang menunjukkan keanekaragaman Nusantara. Meskipun
penuh dengan keberagaman budaya, Indonesia selalu tetap satu sesuai dengan
semboyan negeri ini “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti walaupun berbeda tetapi tetap satu jua
Indonesia adalah
"Archipelago Country", terdiri dari beberapa gugus pulau dan dikelilingi oleh
bahari yang indah. Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki keragaman yang
berbeda baik suku, bahasa, budaya maupun adat istiadat. Mungkin mayoritas dari
kita tidak berpikir untuk melihat secara langsung bagaimana keragaman Nusantara
itu. Kita kadang merasa sudah puas mengenal dan mempelajarinya dari buku,
majalah dan media lain tanpa perlu membuktikannya. Oleh karena itu, sebagai
wujud pengenalan Indonesia kepada para generasi emas bangsa, Kementerian BUMN
Mengadakan program "Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2017" yang akan
memberikan wawasan Nusantara kepada Agent of development melalui program pertukaran pelajar antar
daerah. Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti SMN Jawa
Timur 2017 mewakili Kabupaten Nganjuk. Sebuah kehormatan dan kebanggaan
yang luar biasa dapat mengenal dan mempelajari kebudayaan daerah lain, menggali
dan membuktikan keragaman Indonesia yang sebelumnya belum pernah saya ketahui
dan menyampaikan kebanggaan saya terhadap Indonesia. Ini merupakan impian
yang saya tulis dalam kertas life plan dan harapan yang selalu saya
sebut dalam setiap doa. Oleh karena itu, perjalanan Siswa Mengenal Nusantara 2017 ini, saya sebut dengan “Perjalanan Impian”
![]() |
Peserta SMN Jatim berfoto Bersama setelah pembekalan dengan PIC SMN |
Peserta SMN
Provinsi Jawa Timur dikirim ke Sulawesi Tenggara untuk mempelajari dan saling
bertukar informasi tentang keanekaragaman daerah masing-masing. Seperti yang
kita ketahui bahwa Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara berada di pulau yang berbeda dan dipisahkan oleh garis budaya yang berbeda pula,
sehingga ini menjadi motivasi saya untuk mengenal dan mempelajari kebudayaan
Sulawesi Tenggara lebih mendalam baik dari segi bahasa, adat istiadat maupun
kuliner. Ini merupakan sebuah "Gold Chance" untuk saya karena
dapat melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Sulawesi Tenggara itu yang
biasa hanya saya dengar melalui media informasi.
Peserta
SMN 2017 terdiri dari 38 siswa yang memiliki latar belakang, prestasi, maupun karakter yang
beragam. Karakter tersebut di antaranya
adalah humoris, introvet, agamis dan sebagainya. Mereka semua juga berprestasi
dalam bidang yang berbeda-beda. Ada yang merupakan Medalis OSN, Medalis pencak silat, Penari Gandrung, bahkan juara StandUp Comedy.
Prestasi-prestasi tersebut mencerminkan bahwa Indonesia memiliki
keberagaman yang tidak terpisahkan
melainkan saling menyatukan menjadi satu kesatuan yang utuh.
![]() |
Sesaat sebelum naik pesawat untuk berangkat ke Sulawesi |
Sebelum berangkat
ke Sulawesi Tenggara, semua peserta dibekali pengetahuan tentang BUMN, dan dilepas secara ceremonial
di Plaza BRI Lantai 23 oleh direktur Bank BRI selaku PIC SMN Jawa Timur. Acara
tersebut dihadiri pula oleh perwakilan/utusan
dari PT Sier, PT Jasa Tirta 1 , PT Inka dan PT Garam selaku Co PIC. Materi
pembekalan yang disampaikan adalah profil singkat tentang BUMN, dalam hal ini
adalah PIC dan Co PIC SMN Jawa Timur. Melalui pembekalan ini, saya mengetahui
bagaimana kinerja Bank BRI selaku bank terkomersil di Indonesia, Kinerja PT
Inka sebagai produsen
kereta api di Indonesia, kinerja PT Sier sebagai penyedia lahan industri dan
penyedia jasa serta kinerja PT Jasa Tirta 1 sebagai polisi air sungai, danau
dan bendungan di Jawa Timur. Saya mulai menyadari bahwa besar sekali kontribusi
BUMN terhadap Indonesia baik dalam urusan perbankan, transportasi,
telekomunikasi bahkan lingkungan. Apakah Indonesia dapat hidup tanpa
BUMN? Let’s think it.
![]() |
Langit atas Laut Jawa |
Pernah berpikir
untuk naik pesawat terbang gratis? Tidak. Saya belum pernah bahkan tidak pernah berpikir untuk naik
pesawat terbang dibiayai BUMN. Laksana hadiah yang turun dari langit, ini
merupakan impian saya. Mungkin semua orang juga memimpikannya. Saya percaya
semua impian akan terwujud, semua impian akan dikabulkan oleh Tuhan. Namun
Tuhan-lah yang menentukan kapan impian itu terwujud. Kami peserta SMN berangkat
ke Kendari melalui Bandara Internasional Juanda. Kami tiba di Bandara dengan
memakai jaket dan topi merah putih layaknya kontingen Timnas Indonesia. Kami menyerukan yel-yel Jawa Timur
dan SMN dengan kompak yang membuat orang sekitar kami berdecak kagum. Inilah cara kami menyampaikan
semangat untuk diri kami sendiri yang tentunya akan berimbas kepada orang lain.
Kami terbang ke Kendari menggunakan pesawat Batik Air dan melaju dengan cepat
melintasi laut Indonesia yang indah. It's
my first flighting
Perjalanan udara
ke Kendari membutuhkan waktu selama tiga jam. Perjalanannya mengarungi lautan
Indonesia yang elok dan melintasi pulau-pulau kecil yang menawan. Pernahkah
kalian merasakan berada di ketinggian 300 m di atas permukaan laut? Saya sudah merasakannya.
Sensasinya benar-benar luar biasa seperti melayang diudara. Saya bisa melihat
awan dengan jelas dan melihat keindahan Indonesia dari ketinggian. Saya juga
berkesempatan memotret sayap pesawat di udara karena kabetulan saya mendapat tempat duduk di dekat jendela. It’s an
amazing sensation.
![]() |
Transit di Bandara Sultan Hasanuddin |
Sebelum
ke Kendari, kami harus transit terlebih dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin,
Makassar. Kalian tentu tahu siapa itu Sultan Hasanuddin. Dia adalah "Ayam
Jantan Dari Timur". Sultan sekaligus pahlawan dari Kerajaan Makassar ini
merupakan pejuang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan melawan VOC, yakni badan usaha dagang
milik Belanda yang kerap melakukan monopoli perdagangan. Di Bandara Makassar
ini kami peserta SMN juga sempat berfoto bersama sembari menyerukan yel-yel
dramatis kami. Sekali lagi, banyak sekali orang-orang/penumpang lain yang
melihat kami dengan tatapan terpana. Transit di Makassar hanya sekitar 45
menit. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju bumi Lulo, Sulawesi
Tenggara.
Perjalanan menuju
Bumi Lulo melintasi laut Sulawesi. Keindahan alam Indonesia memang tidak pernah
dikalahkan oleh negara lain. Seakan pusat keindahan dunia itu ada di Indonesia.
Setelah menempuh waktu satu jam, kami tiba di Bandara Haluoleo, sebuah nama
bandara yang asing bagi kita namun tidak bagi warga Sulawesi Tenggara. Dia
adalah pahlawan pejuang Indonesia yang telah mengorbankan nyawanya untuk negeri
ini. Di Bandara Haluoleo kami disambut oleh Pimpinan Pegadaian dan Indonesia Reasuransi selaku
PIC dan Co PIC SMN Sulawesi Tenggara dengan prosesi penyambutan yang luar
biasa. Ada pengalungan bunga dan arakan yang dipimpin oleh cucuk lampah dengan baju adat Sulawesi
tenggara. Baju adat Sulawesi Tenggara ini seperti baju adat Bodo khas Sulawesi
Selatan, baik dari hiasan kepala maupun model kostumnya. Tak hanya itu, kami
juga diliput oleh Stasiun Televisi lokal yakni Sultra TV. Rencananya semua
kegiatan SMN akan diliput secara eksklusif oleh Tim Sultra TV yang turut serta
mengikuti rangkaian kegiatan SMN, melbu tv rek !.
![]() |
Peserta SMN Jatim berfoto didepan Hotel Zahra Kendari |
Kami diantar ke hotel Zahra Syariah, tempat
menginap kami selama di Kendari dengan mobil-mobil pengantar utusan Pegadaian.
Selama perjalanan menuju hotel, saya sempat melihat sekilas keindahan kota
Kendari. Kota Kendari memiliki keunikan yang berbeda dari Jawa Timur. Kita mengetahui bahwa mayoritas rumah di Jawa Timur
menggunakan atap genteng, namun rumah-rumah
di Sulawesi Tenggara menggunakan seng sebagai atapnya. Setelah menempuh
waktu 1 jam, kami tiba di Hotel. Saya mendapat kamar nomor 230 bersama peserta
asal Kabupaten Pasuruan. Kami saling bertukar informasi mengenai keunikan
daerah dan sekolah masing-masing. Saya juga
mengenalkan program Adiwiyata sekaligus program UKS yang merupakan
tanggung jawab saya sebagai warga dari sekolah yang menjunjung tinggi
pelestarian lingkungan hidup.
A great journey
Begins. Kami siap
mengenal dan mempelajari seluk beluk Sulawesi Tenggara. Walaupun kami tidak akan mungkin dapat
mengetahui semua tentang Sulawesi Tenggara,
namun setidaknya ini dapat menjadi bekal cerita saya kepada teman-teman
akan keindahan dan keanekaragaman Sulawesi Tenggara sebagai salah satu bagian
dari Indonesia. Perjalanan ini dimulai dengan acara Penerimaan peserta Jawa
Timur di Sulawesi Tenggara yang secara resmi disaksikan oleh pimpinan BRI dan Pegadaian
yang diadakan di Grand
Clarion. Acara berlangsung hikmat dan lancar bersamaan diserukan
yel-yel dramatis kami. Semua hadirin terasa terngaga dengan kekompakan peserta
asal Jawa Timur yang sudah dikenal akan keberanian dan semangatnya yang
membara. Dalam acara penerimaan ini, Pimpinan Pegadaian menyampaikan ucapan selamat
datang kepada peserta SMN dari Jawa Timur di bumi Anoa, Sulawesi Tenggara.
Beliau juga menyampaikan harapan agar peserta SMN Jatim dapat mempelajari
keunikan Sulawesi Tenggara, sehingga
menambah rasa kebanggaan dan cinta terhadap Indonesia
"Bangsa yang
besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan".
Hari Senin (31/7),
hari dimulainya petualangan mengenal Nusantara. Setelah santap pagi, kami memulai perjalanan impian
ini. Kami menaiki Bus transportasi milik Dinas Perhubungan yang memang secara
langsung ditujukan untuk peserta SMN. Busnya sangat nyaman dan bersih sesuai
dengan cerminan adiwiyata. Tujuan perjalanan impian hari pertama ini adalah
mengunjungi museum sebagai wujud pengenalan sejarah kepada peserta agar tidak
melupakan sejarah bangsanya. Museum Sulawesi Tenggara ini memiliki koleksi yang
beragam yang dikelompokkan dalam macam-macam kategori, di antaranya geologika, biologika, etnografika, historika,
dll. Saya sangat suka mempelajari
sejarah karena dengan sejarah saya bisa tahu bagaimana proses perjuangan bangsa
ini hingga sampai pada usia ke-72 tahun

Di museum Sulawesi Tenggara ini setidaknya ada 600
koleksi benda bersejarah. Ada koleksi kerangka Ikan paus yang ditemukan di Muna.
Ada juga peninggalan perahu bajo, transportasi masyarakat suku Bajo ketika
melaut. Suku Bajo memang dikenal dengan masyarakat laut. Mereka lebih banyak
menghabiskan waktunya di tengah laut
dibandingkan di daratan.
Karena itu, ada semacam ritual khusus
kelahiran bayi suku Bajo, konon
bayi yang baru lahir harus dimasukkan/diceburkan ke dalam laut. Tujuannya adalah sebagai pengenalan
kebudayaan suku Tolaki yang identik dengan laut. Saat ini suku Bajo mendiami
kepulauan Muna. Selain itu, ada koleksi mobil yang dulunya pernah dikendarai
oleh Presiden Indonesia yang kedua dan Gubernur pertama Sulawesi Tenggara. Saya
merasa sangat bangga dapat mengunjungi museum ini karena saya dapat menambah pengetahuan
sejarah Indonesia. Selain mempelajari sejarah, kita juga harus mempelajari
sekaligus melestarikan kebudayaan Indonesia.
![]() |
Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara |
Kami melanjutkan perjalanan impian ini ke
Taman Budaya, tempat kami bisa menambah wawasan kebudayaan Indonesia. Kami
mempelajari Tari Lulo yang sangat
fenomenal dimata masyarakat Sulawesi Tenggara karena memiliki makna
persaudaraan / persahabatan. Tarian ini dimainkan oleh laki-laki dan perempuan yang saling menggenggam tangan
satu dengan yang lain dan membentuk formasi lingkaran. Kami peserta SMN sangat
kesulitan menirukan tarian Lulo yang kebanyakan hanya memainkan gerak kaki. Hingga
akhirnya setelah sekian lama mencoba
dan mencoba, kami dapat menarikan tari Lulo walaupun masih kaku. Saya sangat senang
dan bangga dapat menarikan tari Lulo meskipun masih bagian dasarnya. Saya
berniat untuk menarikan tari Lulo di hadapan
warga sekolah agar tidak
akan ada perpecahan di kalangan warga sekolah, melainkan hanya ada persaudaraan dan persatuan yang kukuh.
Mempelajari tarian
Lulo, inilah saatnya kami menghadap kepada pemimpin Sulawesi Tenggara. Kami
menghadap di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi
Tenggara. Sekali lagi, kami juga disambut dengan tarian khas daerah yang belum saya
ketahui. Kami masuk ke dalam ruangan rapat para
pejabat. Kunjungan kali ini serasa kurang lengkap karena Bapak Gubernur sedang
ada urusan di luar, sehingga kami dihadapkan kepada Bapak
Sekretaris Daerah. Kali ini peserta SMN berkesempatan untuk menari tarian tradisional Jawa
Timur. Peserta asal Banyuwangi menampilkan tari Gandrung dengan luwes dan
anggun. Bapak Sekretaris Daerah nampak terpesona dengan keanggunan tari
gandrung. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan sekilas seluk-beluk
tentang Sulawesi Tenggara. Beliau mengatakan bahwa mayoritas penduduk Sulawesi
Tenggara adalah suku Tolaki. Namun seiring dengan kebijakan pemerintah mengenai
pemerataan penduduk, Sulawesi Tenggara kini banyak didiami penduduk dari suku
Jawa dan Sumatera. Sulawesi Tenggara juga dikenal dengan daerah yang “adem
ayem”, saling menjaga persaudaraan sesuai dengan mottonya “Lulo”. Setelah
menghadap di Kantor gubernur, kami melanjutkan perjalanan impian ini ke Dewan
Kerajinan Nasional (Dekranas). Disana terdiri dari beberapa rumah adat Laika
yang masing-masing merupakan pusat kerajinan daerah di Sulawesi Tenggara. Ada
pengrajin tenun, pengrajin emas dan perak, dan pengrajin serat. Coba bayangkan
jika seluruh provinsi di Indonesia mempresentasikan kerajinan khas daerah
masing-masing, tentu ratusan bahkan ribuan kerajinan unik dan berbeda yang
dapat ditampilkan. Setelah dari Dekranas, kami kembali ke hotel untuk
beristirahat sembari
melanjutkan perjalanan impian lewat mimpi-mimpi indah kami.
Hari Selasa (1/8)
adalah hari kedua kami di Sulawesi Tenggara Selasa gembira adalah tajuk untuk perjalanan impian kali
ini. Perjalanan kali ini dimulai dengan kunjungan ke Kantor Pegadaian Cabang
kota Kendari. Mungkin kebanyakan orang mengetahui Pegadaian sebagai tempat
untuk menggadai barang-barang. Padahal selain itu ada banyak sekali pelayanan
lain yang diberikan untuk nasabah. Salah satunya adalah berinvestasi untuk masa
depan. Masa depan adalah hal yang harus diperhatikan oleh semua orang. Tentu
semua orang tidak mau masa depannya hancur. Oleh karena itu, Pegadaian
mengajak kami untuk berinvestasi emas. Ada orang yang mengatakan bahwa
"Uang itu dibelanjakan, bukan ditabung". Kebanyakan masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk menabung dalam bentuk uang. Mereka kurang menyadari
bagaimana siklus perubahan nominal uang. Dahulu dengan uang 500 rupiah kita sudah
bisa makan kenyang. Namun sekarang apakah kita bisa makan kenyang hanya dengan
uang 500 rupiah? Tentu tidak, bahkan kita hanya akan mendapatkan satu
permen/lolipop. Sekarang ini bukan lagi jamannya untuk berinvestasi dalam
bentuk uang. Investasi emas sekarang lebih menjanjikan. Mengapa demikian?
Karena siklus harga uang tergolong naik tiap tahunnya. Dengan kenyataan
demikan, saya berencana untuk membuka tabungan emas di Pegadaian setelah
kembali nanti. Ini merupakan sebuah kepedulian saya terhadap masa depan. Saya
bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan di Universitas tertua di Indonesia
dan dapat memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci. Apakah semua itu tidak butuh
biaya.
Setelah
mendapatkan pengetahuan tentang berinvestasi, kami juga mendapatkan materi
mengenai kewirausahaan/enterpreneurship dengan berkunjung ke UD Naga Geni. UD Naga
Geni merupakan sentra usaha di Kota Kendari yang bergerak dalam bidang meubel.
Banyak sekali hasil karya yang telah dibuat di sentra usaha ini, dimana salah
satunya ada yang diekspor ke Vietnam, Philippines bahkan Thailand. Saya pun
turut bangga karena hasil karya anak negeri dapat bersaing dikancah dunia.
Pemilik Sentra usaha inipun menjelaskan bahwa kayu-kayu yang digunakan adalah
kayu yang memang dikelola oleh Pemerintah daerah dan persediaan kayu ini tidak
akan pernah habis. Kayu yang digunakan adalah kayu yang berpenyakit. Mengapa demikian? Karena kayu
berpenyakit merupakan Gembol yang sangat baik untuk diukir.
Setelah puas
dengan hasil karya dari UD Naga Geni, kami melanjutkan perjalanan impian kami
ke SMAN 4 Kendari. Sekolah ini merupakan sekolah terfavorit di Sulawesi
Tenggara. Kami peserta SMN disambut meriah oleh pihak sekolah. Kepala
Sekolah, dewan guru, Osis dan Siswa turut serta menyambut kami. Banyak sekali informasi
yang bisa saya dapatkan baik dari segi intern maupun ekstern sekolah. Saya juga
mendapat teman baru dari sekolah terfavorit ini. Namanya Syair. Ada satu
pelajaran yang bisa saya petik dari
seorang Syair ini, yaitu memiliki semangat bersekolah yang tinggi
walaupun jarak dari rumah ke sekolah itu 20 km. Selain itu, Saya juga
menyampaikan pilar-pilar adiwiyata kepada mereka, sehingga kami saling mempelajari keunikan sekolah
masing-masing. Setelah puas bertukar informasi di SMAN 4 Kendari, kami melanjutkan
perjalanan impian ini ke Pulau Bokori, pulau kecil dikawasan Tanjung Soropia,
kabupaten Konawe. Pulau ini sangat kecil namun memiliki keindahan yang luar
biasa. Pasir putih nan bersih serta pepohonan kelapa yang menjulang tinggi
melengkapi keindahan dari pulau kecil ini. Untuk mencapai pulau ini, kita harus
naik perahu selama kurang lebih setengah jam. Pulau ini disebut sebagai Surga
lepas di pantai Kendari karena
keindahannya. Setelah puas menikmati keindahan surga dunia ini kami harus
kembali ke hotel dan berkemas untuk melanjutkan perjalanan ke Bumi Aspal
keesokan hari.
![]() |
Aing berkesempatan foto di Pulau Bokori |
Perjalanan impian
hari ketiga (2/8) dimulai dengan
sarapan di hotel. “Rabu Bau-bau” adalah
tajuk perjalanan kali ini. Kami peserta SMN bersama-sama berangkat ke Pulau
Buton. Perjalanan ini membutuhkan waktu 5 jam. Kami menaiki perahu cepat
"bahari express". Perjalanan ke Pulau Buton melewati lautan Indonesia
yang indah. Selama di perjalanan
kebetulan saya duduk didekat repoter Sultra TV. Mereka memberikan informasi
singkat tentang tempat yang akan kami tuju. Salah satunya adalah benteng buton
yang merupakan benteng terbesar di dunia. Ombak laut yang meliuk-liuk membuat saya mabuk perjalanan.
Oleh karenanya, perjalanan ke pulau buton saya habiskan dengan tidur pulas.
Sebelum tiba di Pelabuhan Buton, kami harus transit terlebih dahulu di Kota
Raha. Ada satu hal yang menarik di Kota ini, yaitu penjual asongan menaiki kapal dengan cara meloncat seperti "Spiderman" tanpa menghiraukan keselamatannya.
Perjalanan dilanjutkan
ke titik tujuan kami, yaitu Pulau Buton. Untuk menuju Pulau Buton, kita harus melalui pelabuhan Murhum.
Mungkin nama pelabuhan tersebut terdengar asing. Murhum
adalah Sultan Kerajaan Buton pertama setelah beralihnya status dari kerajaan
menjadi kesultanan. Beliau merupakan raja yang baik dan bijaksana. Walaupun sejarah kesultanan Buton tidak dicantumkan dalam materi pembelajaran di sekolah, tetapi saya tetap antusias dalam mempelajarinya. Karena ini merupakan kekayaan
historika Indonesia. Setelah tiba di pelabuhan, kami harus segera menghadap
Wali Kota Baubau. Baubau merupakan ibukota dari Buton. Bisa dikatakan bahwa
pusat kota untuk daerah kepulauan di Sulawesi Tenggara adalah Kota Baubau.
Kantor Walikota Baubau memiliki seni artistik bangunan yang indah. Di depan kantor Walikota, ada patung ekor
naga yang mana kepala dan tubuhnya berada di pantai kamali. Patung naga ini
memiliki filososfi yang erat hubungannya dengan etnis Cina. Dahulu kota Baubau
banyak didiami oleh masyarakat Cina. Namun seiring berjalannya waktu, etnis
Cina yang mendiami kota Baubau berangsur-angsur berkurang. Pertemuan dengan
pemimpin kota ini berlangsung lancar. Sajian tarian khas daerah juga melengkapi acara ini.
Bapak Walikota berpesan bahwa para siswa pertukaran pelajar daerah harus
mempelajari kota Baubau ini dengan cermat karena banyak sekali hal-hal unik
yang bisa didapatkan di kota tempat juara D Academy 4 ini,
baik dari segi budaya, etnik dan sebagainya. Setelah berfoto dan bersalaman
bersama, kami melanjutkan perjalanan impian ini ke Benteng Buton. Benteng Buton
adalah benteng yang didirikan di atas
tebing yang mana dibangun bukan untuk kepentingan perang melainkan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya luar. Bisa dikatakan bahwa satu-satunya kerajaan yang bebas dari gangguan penjajahan Belanda adalah kerajaan Buton. Mengapa demikian? Karena untuk mencapai benteng ini saja harus bersusah payah naik turun tebing. Di dalam benteng ini terdapat tempat
persembunyian Aru Palaka. Aru Palaka adalah Raja Bone dan sahabat Sultan
Murhum. Dia meminta bantuan sultan Murhum dari pengejaran sultan Hasanuddin.
Selain itu juga ada Masjid Buton sebagai salah satu bukti agama Islam
telah masuk di kerajaan Buton. Membicarakan tentang kerajaan Buton maka tidak
akan ada habisnya untuk dibahas. Tahukah kalian kalau sebelum teori Trias Politika
digagas oleh Montesque,
Kerajaan Buton telah menerapkan teori ini? Percaya atau tidak kita
harus memikirkannya. Bukan hanya sekedar isu, namun kenyataan inipun juga
berhubungan dengan demokrasi yang diterapkan dalam kerajaan ini. Kalau
kebanyakan pemilihan raja pada sistem kerajaan/monarki adalah turun temurun,
maka kalau Kerajaan Buton menerapkan pemilihan raja secara demokratif, yaitu melalui pungutan suara. Ada juga
ritual yang dilakukan untuk melantik seorang raja baru yaitu dengan dimandikan/disucikan di batu Popaua.
Jika kita ingin melihat dan mempelajari
keunikan kerajaan Buton, maka tak sempurna rasanya jika
belum menyentuh Batu Wolio. Bisa dikatakan Batu Wolio ini adalah cikal bakal
kerajaan Buton. Benteng kerajaan ini didirikan dengan luas 22,8 Ha dan keliling
2740 m. Benteng inipun juga telah mendapat penghargaan sebagai benteng terluas
di dunia. Bangga sekali memiliki Benteng
Buton yang mana menambah destinasi wisata sejarah di Indonesia. Setelah puas
mempelajari sejarah benteng Buton, maka kini saatnya untuk bersantai-ria di
Pantai Kamali. Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa Pantai Kamali memiliki ikon yang
berupa kepala dan tubuh naga yang mana ekornya bersambung di depan Kantor Walikota. Pantai
Kamali ini sangat ramai ketika malam hari karena disekitar pantai digunakan
masyarakat untuk mencari rupiah. Ini menjadi salah satu cara Pemerintah Daerah
untuk mengupayakan pemerataan ekonomi masyarakat Baubau. Sesudah puas bersantai di pantai Kamali maka saatnya
kami Check in di Hotel Debora.
![]() |
Peserta SMN Jatim di PT Aspal |
Kamis (3/8) adalah hari kedua kami berada di Pulau Buton.
Tajuk semangat untuk hari kamis ini adalah "Kamis Aspal". Pagi setelah sarapan, kami memulai perjalanan impian untuk hari kedua di Baubau ke PT Aspal. PT
Aspal adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan aspal. Tahukah
kalian kalau Buton merupakan penghasil
Aspal terbesar di Indonesia bahkan di dunia?. Berawal dari temuan batu hitam pekat pada tahun 1924, Aspal di Buton (Asbuton) belum pernah habis sampai saat ini. Bahkan
pimpinan PT Aspal ini menyampaikan bahwa luas pertambangan Asbuton telah
mencapai lebih 400 Ha. Asbuton juga merupakan satu-satunya penghasil Aspal
murni di Indonesia. Bagaimana dengan Cilacap? Aspal yang dihasilkan di Cilacap merupakan residu dari pengolahan minyak bumi sehingga kandungan aspalnya tidak akan sesempurna dengan Asbuton. Aspal yang
dihasilkan di Buton ini telah dialokasikan untuk pembangunan jalan di wilayah
Indonesia Timur dan telah diekapor ke Cina. Bangga kan memiliki Indonesia yang
kaya akan tambang mineral.
![]() |
Peserta SMN Jatim di Pantai Nirwana. Elok banget bukan? |
Setelah puas mempelajari struktur geologi batu Aspal, maka kini
saatnya belajar menenun. Walaupun Laki-laki tidak diperbolehkan untuk belajar menenun, namun saya
juga berkesempatan melihat proses pembuatantenun.
Pembuatan tenun paling singkat membutuhkan waktu satu minggu dan paling lama
adalah satu bulan. Harga tenun ini pun tak tanggung-tanggung. Ada tenun yang
memiliki harga mencapai satu juta rupiah. Harga yang dipatok ini telah disesuaikan
dengan bahan dasar tenun, kerumitan dan lama pengerjaan. Semakin unik motifnya
maka semakin mahal pula harganya. Tenun Baubau pun juga telah dipresentasikan
di pameran-pameran baik lokal maupun nasional, yang tentunya juga dapat menjadi
sumber kesejahteraan masyarakat setempat. Setalah mempelajari cara membuat
tenun, maka kini saatnya bersantai-santai di Pantai Nirwana yang menawan.
Pantai Nirwana ini memiliki pasir yang putih dan gelombang ombak yang cukup
besar. Banyak sekali turis asing yang menghabiskan waktunya untuk menyelam kedalam laut untuk melihat keindahan bawah laut Indonesia. Sebagai warga Indonesia, saya pun turut bangga memiliki
Indonesia. Indonesia memiliki kawasan laut terluas, sehingga banyak memiliki destinasi wisata pantai yang
indah yang dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melihat
keindahan Indonesia. I love you Indonesia. Setelah bersantai dan bermain
di Pantai Nirwana maka saatnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan
berkemas karena keesokan harinya kami harus kembali ke Kendari untuk melanjutkan perjalanan impian.
![]() |
Aww maloe. Pantai di Indonesia Tengah dan Timur memang menawan guyss |
Jumat (4/8) adalah hari kelima kami di Sulawesi Tenggara yang berarti semakin dekat pula hari dimana kami harus meninggalkan Bumi Anoa. Hari Jumat ini kami habiskan di Perahu untuk
kembali ke Kendari. Kurang lebih lima jam kami melakukan perjalanan dengan
perahu. Selama perjalanan, gelombang laut memiliki frekuensi yang tinggi
sehingga menimbulkan laju gelombang yang besar. Saya merasa sedikit mual selama
di perahu, sehingga
saya memutuskan untuk tidur. Kami tiba di Pelabuhan Kendari setelah sempurna
lima jam perjalanan. Kami langsung diajak untuk mencoba kuliner khas Makassar
yaitu Coto. Coto merupakan kuliner yang terbuat dari daging sapi yang direbus
lama, kemudian dibumbui dengan racikan bumbu khas. Menyantap Coto tak lengkap
rasanya jika tanpa katupat dan telur. Coto yang mirip kuliner Jawa (Rawon) inipun langsung habis dalam
hitungan beberapa menit. Setelah puas dan kenyang dengan menyantap Coto, maka
saatnya kami harus kembali ke Hotel Zahra Syariah dan menyelesaikan tugas-tugas
SMN. Malam yang indah diisi dengan pengalaman yang indah pula. Kami peserta SMN
diajak makan bersama di Rumah Makan Raja Laut. Rumah Makan ini menyediakan kuliner-kuliner
khas Kendari yang cenderung berbahan dasar ikan. Sebelum, selama dan setelah
makan bersama, kami peserta SMN juga berkaraoke bersama menyanyikan lagu
Laksmana Raja Dilaut, Keramat dan lainnya. Benar-benar Hari yang indah. The
best day is when you're happy inside.
![]() |
Menghalu memang mengasyikan. Kali ini lagi halu jadi anak Teknik hahaha |
Sabtu (5/8) adalah hari terakhir kami di Sulawesi Tenggara.
Hari ini kami lalui dengan bangun pagi buta dan melakukan perjalanan di PT
Antam. Apa itu PT Antam?. PT Antam adalah salah satu bagian dari BUMN yang
bergerak dalam bidang pertambangan. Sulawesi Tenggara memiliki UBP (Unit Bisnis
Pertambangan) Nikel Pomaala sebagai bagian dari PT Antam yang bertempat di
Kabupaten Kolaka. Untuk mencapai Kolaka, kami harus menempuh jarak yang cukup
panjang dan waktu lebih dari lima jam. Kami tiba di PT Antam pada siang hari.
Kami disambut dan diberi kaos bertuliskan "Antam". Di PT Antam, kami diberi penjelasan profil singkat dari UBP Nikel, dan melakukan tinjauan lapangan. UBP
Nikel Pomaala memiliki areal tanah seluas 13.000 - 15.000 Ha dengan hasil
produksi 24.000 per tahun. Bisa dibayangkan betapa banyaknya hasil tambang di
Indonesia. Menurut manajer umum UBP Nikel Pomaala, hasil produksi nikel
diekspor ke Cina, Korea Selatan dan Eropa dalam bentuk biji nikel, mengingat
Indonesia tidak memiliki badan khusus yang mengubah biji nikel menjadi barang
jadi. Produksi nikel ini pun telah berlangsung sejak tahun 1968 sehingga areal
lahan pertambangan harus direklamasi untuk mengembalikan fungsi tanah kebentuk
semula. Jadi bisa dikatakan Unit bisnis pertambangan ini juga berorientasi pada
keselamatan lingkungan hidup. Selain areal pabrik, UBP Nikel ini juga
dilengkapi beberapa fasilitas lain diantaranya wisma, sekolah, tempat ibadah
bahkan rumah makan. UBP Nikel inipun juga menjaga keselamatan kerja para karyawan
karena mereka percaya bahwa kecelakaan kerja pasti ada, namun bisa dihindari
dengan melakukan dan menggunakan strategi-strategi yang telah terintegrasi.
Apakah kalian tertarik untuk terjun di bidang pertambangan.
Malam terakhir di
Sulawesi Tenggara kami habiskan untuk mengikuti serangkaian Malam Apresiasi
Siswa Mengenal Nusantara 2017. Menariknya peserta SMN dari Sulawesi Tenggara
pun turut hadir. Acara berlangsung di Grand Clarion lantai dua dengan dihadiri
para PIC dan Co PIC SMN Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara. Kami sebagai peserta
SMN saling menceritakan pengalaman kami selama mengikuti serangkaian kegiatan
Siswa Mengenal Nusantara. Haru, bangga dan bahagia menyelimuti perasaan kami
selama mengikuti kegiatan SMN. Akhirnya, acara SMN ini secara resmi ditutup
dengan tarian Lulo khas Sulawesi Tenggara.
--------
Sulawesi Tenggara
merupakan bumi yang indah. Bumi yang mempunyai potensi dan kearifan lokal yang
unik. Bumi penghasil aspal murni terbesar di dunia yang mana takkan habis hingga 80 tahun kedepan. Bumi
yang memiliki benteng terluas di
dunia. Bumi penghasil nikel dan bumi persaudaraan. Indonesia tentu
bangga memiliki Sulawesi Tenggara. Saya pun menyadari bahwa keindahan Indonesia
tidak hanya di Jawa dan Sumatera, melainkan seluruh wilayah di Tanah Air
tercinta ini. Siswa Mengenal Nusantara, program BUMN yang menyadarkan saya akan
keragaman Nusantara. Memiliki pengalaman berharga akan keberagaman nusantara
memupuk rasa percaya kita sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang percaya akan kekuatan dirinya. Saya sangat percaya bahwa Indonesia
memiliki kekuatan besar akan keindahan alamnya yang takkan terkalahkan oleh
negara lain. I just wanna say, I proud
Indonesia
Serangkaian
kegiatan Siswa Mengenal Nusantara Provinsi Jawa Timur telah usai. Kenangan dan
pengalaman yang indah akan tersimpan dalam memori sebagai bekal cerita untuk
teman-teman saya. Saya sangat bersyukur telah melalui perjalanan impian ini
dengan lancar dan sukses. Terimakasih
kepada Allah SWT yang telah mengabulkan dan memberikan pengalaman berharga
dalam hidup saya. Terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan saya
untuk menjadi generasi emas bangsa. Terimakasih kepada BUMN yang telah
mengadakan program hebat ini. Kami berjanji akan menceritakan pengalaman indah
kami kepada teman-teman untuk bersama saling mengungkapkan kebanggaan kami
terhadap negeri tercinta ini. Terimakasih kepada Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten Nganjuk yang telah menunjuk saya untuk mewakili Kabupaten Nganjuk
dalam program Siswa Mengenal Nusantara. Pengalaman yang paling indah adalah
saya dapat berkeliling Sulawesi Tenggara, menceritakan kepada teman-teman
betapa indahnya Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari Nusantara. Terimakasih.
Saya Moch. Izzul Haq Al Ma'ruf, saya bangga dan cinta Indonesia !
![]() |
Alhamdulillah rangkaian SMN ini selesai. Pengen suatu saat bisa berkeliling Indonesia lagi |
1 komentar
snow peak titanium flask - Titanium-arts.com
BalasHapus› › Table titanium hoop earrings Products › › aftershokz titanium Table Products › › burnt titanium Table Products A standard flask of natural-carved steel. A very polished stainless steel frame with babyliss pro titanium hair dryer extra grip. All the extra grip and grip needed to keep the ford fiesta titanium